Senin, 21 April 2014



A.    DEFENISI KEPRIBADIAN             
Cattell mengemukakan pendapatnya mengenai defenisi kepribadian adalah, kepribadian seseorang mampu memprediksi perilaku yang akan dilakukannya dalam situasi tertentu. Kepribadian yang dimaksud Cattell berfokus dengan seluruh bentuk perilaku, baik luar maupun dalam. Cattell mengelompokkan trait ke dalam beberapa bagian, yaitu :
1.      Common Traits dan Unique Traits
      Common trait adalah suatu sifat atau karakter yang dimiliki oleh setiap orang tapi berbeda dalam tingkatannya.
      Unique trait merupakan karakter yang dimiliki oleh individu dalam jumlah kecil yang menimbulkan keunikan dan membedakan individu satu dengan yang lain.
2.      Ability Traits, Temperament Traits dan Dynamic Traits
            Ability traits yaitu sifat yang menentukan seberapa mampu seseorang dapat bekerja demi sebuah tujuan. Inteligensi juga merupakan salah satu contoh dari ability traits ini, contohnya dengan tingkat inteligensi seseorang, kita dapat memperkirakan seberapa keras seseorang itu mampu mencapai tujuannya.
            Temperament traits yaitu sifat yang dapat menggambarkan emosi  dari seseorang secara umum. Sifat ini meliputi cara individu bertingkah laku dan merespon suatu situasi.  
Dynamic traits yaitu sifat atau karakter yang mengendalikan tingkah laku seseorang dan juga berperan dalam emosi, keinginan, maupun ketertarikan seseorang dalam suatu hal.
3.      Surface Traits dan Source Traits
Surface traits merupakan karakter kepribadian yang terdiri dari banyak elemen-elemen yang menyusunnya secara konstan.
Source traits merupakan salah satu unit atau struktur dari trait yang memengaruhi setiap perilaku individu.
B.    DINAMIKA ATAU PROSES KEPRIBADIAN
Dinamika kepribadian adalah proses yang menyebabkan atau memotivasi munculnya suatu perilaku tertentu. Menurut Cattell dinamika kepribadian terbagi atas :
1.        Erg
Erg adalah dorongan atau motivasi dasar bawaan yang dimiliki seseorang untuk mencapai tujuannya. Erg adalah unit bawaan dasar motivasi. Menurut Cattell ada 11 ergs dalam diri manusia, yaitu :
·         rasa ingin tahu (curiosity)
·          seks(sex)
·          kemampuan bersosialisasi gregariousness)
·          perlindungan (protection)
·          penonjolan diri (self-assertion)
·          keamanan (security)
·          rasa lapar(hunger)
·          kemarahan (angry)
·          rasa jijik (disgust)
·          ketertarikan (appeal).

2.      Sentiments
Sentiments adalah proses dimana  munculnya sebuah prilaku dikarenakan motivasi,                                                  energi, atau dorongan yang berasal dari luar diri kita (lingkungan), baik interaksi sosial atau lingkungan fisik.
3.      Attitudes
            Attitudes adalah sikap kita, emosi dan perilaku terhadap beberapa orang, benda, atau peristiwa. Menurut Cattell, sikap mencakup emosi, tindakan, dan opini, ini adalah definisi yang lebih luas daripada yang biasanya digunakan dalam psikologi.
4.        Subsidiation
Cattell menyatakan bahwa antara ergs, sentiment dan attitude saling berhubungan oleh rantai subsidiation.dan elemen ini dianggap tidak penting dari elemen lainnya.
5.      The Self – Sentiment
Pola masing-masing orang dari sentimen ini diselenggarakan oleh sentimen utama yang disebut self-sentimen. Ini adalah konsep diri kita, tercermin di hampir semua sikap dan perilaku kita. Sentimen diri memberikan stabilitas, koherensi, dan organisasi dengan ciri-ciri sumber dan terkait dengan expession dari ergs dan sentimen. Cattel mengajukan enam tahap dalam perkembangan kepribadian sepanjang rentang kehidupan, yaitu:
Ø  Infancy
Masa infancy dimulai sejak lahir hingga umur 6 tahun (0-6 tahun) dan merupakan periode terpenting. Pada tahap ini, anak sangat dipengaruhi oleh orang tua dan saudara di sekitarnya, dan melalui pengalaman bagaimana anak memperoleh makanan dan pengalaman bagaimana anak menjalani proses toilet training.
Ø  Childhood
Masa kanak-kanak (childhood) dimulai sejak umur  6-14 tahun. Tahap ini sering disebut periode konsolidasi dikarenakan pada masa ini hanya sedikit saja masalah psikologis yang dialami, tidak sekritis pada masa sebelumnya.
Tahapan ini ditandai dengan dimulainya kemandirian dan ingin bebas dari orang tuanya seiring meningkatnya identifikasi dengan kelompok sosial atau pertemanan.
Ø  Adolescence
Tahap kanak-kanak diikuti oleh tahap perkembangan kepribadian yang bermasalah dan penuh dengan tekanan (stressful), yaitu tahap remaja di antara 14-23 tahun. Gangguan mood dan pelanggaran meningkat pada periode ini. Konflik yang dialami pada umumnya seputar kemandirian, jati diri, dan seks.
Ø  Maturity
Pada tahap dewasa awal, 23-50 tahun, pada umumnya merupakan periode kepuasan dan produktivitas karir individu, pernikahan, dan keluarga. Perkembangan kepribadian menjadi lebih stabil daripada tahap sebelumnya, begitu pula secara emosional. Tidak banyak perubahan minat dan perilaku selama tahap ini.
Ø  Late Maturity
Pada tahap dewasa akhir ini (50-65 tahun) meliputi perkembangan kepribadian dalam merespon perubahan fisik, sosial, dan psikologis. Secara fisik, terjadi penurunan setelah umur 50 tahun. Biasanya pada tahap ini, individu menilai kembali jati dirinya selama ini dan mencoba memperbaikinya untuk menjadi pribadi baru.
Ø  Old Age
Masa ini dimulai pada usia 65 tahun ke atas. Penyesuaian diri terhadap kehilangan orang-orang terdekat seiring dengan aspek religiusitas yang semakin meningkat, pensiun kerja, kesepian yang mendalam, dan perasaan tidak aman adalah konflik utama pada masa ini. Individu pada masa ini biasanya sering membicarakan kembali masa-masa yang telah dilaluinya. Bahkan terkadang, cara pikir individu pada masa ini terlihat seperti masa kanak-kanak.
C.     ISU PENTING DALAM PSIKOLOGI KEPRIBADIAN
Menurut Cattell, konsistensi dan adanya aturan sangat mempengaruhi cara kita meramalkan serta kemudian menggambarkan bagaiman perilaku seseorang dapat terjadi. Tanpa adanya konsistesi dan keteraturan akan sulit bagi kita untuk memperkirakan munculnya sebuah perilaku. Konsistensi ataupun aturan tersebut antara lain :
1.      Freewill and Determinism
Determinism adalah kemampuan individu dalam mengontrol perilakunya sendiri dan memahami motivasi dibalik perilaku tersebut. Sebaliknya, freewill  adalah perilaku individu yang didasarkan keinginan yang tidak dapat terkontrol oleh dirinya sendiri. Menurut Cattell, seorang individu mampu mengontrol perilakunya sendiri (determinism), dan keberadaan freewill sangat kecil kemungkinannya untuk mempengaruhi pembentukan pribadi seseorang.
2.      Nature and Nurture
Cattel memberi perhatian besar terhadap pengaruh relatif dari keturunan dan lingkungan dalam membentuk kepribadian. Hasil dari penelitiannya menunjukkan bahwa untuk beberapa traits, factor keturunan berperan penting dalam hal ini. Cattel menyimpulkan sepertiga dari kepribadian didasari oleh genetika dan dua per tiganya ditentukan oleh factor social dan pengaruh lingkungan.
3.      Past Experiences and Present Experiences
Bagi Cattell, antara Past and Present sama-sama kuat dalam mempengaruhi kepribadian seseorang. Menurutnya akan mudah memperkirakan perilaku seseorang apabila telah bersama dalam waktu yang cukup lama (past) dan bersifat konsisten. Namun perilaku yang terjadi secara spontanitas sangat mungkin akan muncul. Oleh sebab itu, Cattell memutuskan bahwa antara Past and Present sama kedudukannya.
4.      Uniqueness and Universality
Bagi Cattell setiap individu memiliki ciri khas atau keunikannya masing-masing, yang membedakan satu individu dengan individu lainnya. Namun keunikan-keunikan ini umum adanya, karena setiap manusia memiliki setiap keunikannya, meskipun keunikan yang dimiliki masing-masing berbeda. Karena itulah Cattell memutuskan bahwa kedudukan antara Uniqueness and universality adalah sama dalam pembentukan pribadi individu.
5.      Equilibrium and Growth
Menurut Cattel Equilibrium and Growth adalah sama dan seimbang. Karena baginya setiap perilaku individu terjadi atas dasar ingin menjaga keseimbangan dalam hidupnya agar berjalan sebagaimana mestinya. Namun disamping itu, individu memilki keinginan dan motivasi yang sama kuatnya untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi dalam hidup mereka.
6.      Optimism and Pessimism
Berdasarkan pengalamannya Cattel berpendapat bahwa setiap manusia dibekali dengan sifat optimism. Sebab dimasa kecilnya Cattell sangat optimis bahwa kita sebagai manusia memiliki kemampuan untuk menyelesaikan masalah dalam masyarakat. Ia mempresiksi bahwa individu akan mendapat pengetahuan yang lebih baik dalam mengontrol lingkungan.

D.    ASSESSMENT
1.        Assessment
            Cattell memperkirakan kepribadian secara objektif melalui tiga metode primer, yaitu :
·         L-data adalah teknik dimana peneliti meliput kehidupan subjek secara langsung di kehidupan sehari-hari. Poin penting tentang L-data adalah perilaku yang diamati dapat berupa perilaku yang dilihat peneliti dan perilaku yang terjadi secara natural atau dapat juga dilakukan melalui penilaian orang lain yang mengenal dekat subjek yang sedang diamati.
·         Q-data adalah teknik dimana subjek yang diamati mengisi kuesioner, menilai perilaku dan karakternya sendiri dengan mengisi lembar kuesioner yang telah disusun oleh peneliti. Ada beberapa kelemahan dari Q-data, yaitu 1) Subjek penelitian mungkin memiliki batas self-awareness sehingga jawaban mereka tidak akurat merefleksikan keadaan natural kepribadian mereka, 2) Bahkan walaupun subjek mengenal dirinya dengan sangat baik, mungkin mereka tidak ingin peneliti mengetahuinya sehingga dengan sengaja menyalahkan jawaban mereka.
·         T-data adalah teknik dimana informasi mengenai kepribadian subjek diperoleh melalui tes sehingga tidak terjadi subjektivitas yang sering terjadi pada Q-data.



DAFTAR PUSTAKA

Shultz, Duane. dan Sydney Ellen Shultz. 1994. Theories of Personality. 5th. Amerika: Wadsworth.
Shultz, Duane. dan Sydney Ellen Shultz. 2005. Theories of Personality. 8th. Amerika: Wadsworth.
Hall, Calvin, Gardner Lindzey, John C. Loehlin, Martin Manosevitz. 1985.Introduction to Theories of Personality. Canada : John Wiley & Sons, inc.

http://psikologio-debri.blogspot.com/2012/01/cattell.html#!/2012/01/cattell.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar